Serang, 25 Juli 2023-UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten kukuhkan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Prof. Dr. Hj. Nihayatul Masykuroh, M.SI. sebagai guru besar perempuan pertama di bidang Ekonomi Islam UIN SMH Banten pada Sidang Rapat Senat Terbuka di Auditoriom Gedung Rektorat Lt.3 UIN SMH Banten.
Pengukuhan ini dihadiri langsung oleh Ali Ramdhani selaku Direktur Jendral Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Kementerian Agama, Rektor UIN SMH Banten, Wakil Rektor I, II, dan III, Kabiro AUPK, Kabiro AAKK, Ketua MUI, Jajaran Dekanat di beberapa Fakultas, jajaran civitas akademik UIN SMH Banten dan MITRA FEBI serta Keluarga Prof. Dr. Hj. Nihayatul Masykuroh, M.SI.
“Rasa syukur kepada para pembimbing dan guru besar di UIN Banten karena telah membimbing dan mendoakan Prof. Nihayatul Masykuroh sehingga menyelesaikan tingkatan akhir dalam sebuah pendidikan. Dirinya memberikan pesan kepada guru besar yang dikukuhkan agar selalu bisa mengajarkan keilmuannya kepada lingkungan kampus dan lingkungan masyarakat Banten”. Ujar Ali Ramdani dalam Sambutannya
“Menjadi guru besar tentu memiliki tanggungjawab yang sangat besar pula bagi perubahan pendidikan di Indonesia ini, karena bagaimanapun juga Guru Besar itu jika diibaratkan seperti air yang mengalir. Di mana pengaliran itu memberikan beribu manfaat bagi yang membutuhkannya, Guru Besar pula demikian, harus bisa terasa kebermanfaatan atas keberadaan gelar ini kepada para kaum intelektual, terkhusus mahasiswanya,” katanya.
Ia juga menjelaskan bahwa, Ekonomi Syariah saat ini menjadi tombak utama masyarakat yang menggantikan teori-teori Konvensional dalam berkehidupan, karenanya UIN SMH Banten memiliki guru besar yang tepat dalam bidang ekonomi islam.
“Semoga setelah dikukuhkannya guru besar ini, terciptanya generasi intelektual di bidang ekonomi Islam pula. Agar Indonesia bisa lebih maju dalam perekonomian yang syariah,” ungkapnya.
Di samping itu pula, Rektor UIN SMB Banten Wawan Wahyuddin mengungkapkan bahwa untuk menghasilkan lulusan unggul adaptif, inovator produktif, dan teknopreneur baru handal, diperlukan transformasi ekosistem perguruan tinggi menyeluruh, baik kurikulum, agenda riset, maupun tata kelola.
“Pertama, untuk transformasi kurikulum, targetnya adalah untuk menghasilkan lulusan dengan skill baru yang mampu merespon perubahan dan kompatibel dengan kebutuhan industri. Cirinya terletak pada kekuatan skill baru, pola pikir tumbuh, kreatif, orientasi future practice, jiwa kepemimpinan, serta fondasi integritas yang kuat,” terang Rektor UIN SMH Banten.
“Kedua, untuk transformasi riset dan inovasi di tingkat hulu perlu disiapkan payung riset. Pada tingkat hilir perlu penguatan Science Techno Park (STP) agar tercipta suasana industri di kampus. Kemudian kolaborasi hilirisasi inovasi diintensifkan melalui skema licensing, spin off, maupun joint venture,” sambung Rektor.
Rektor juga berharap, semoga apa yang telah dicapai saat ini menjadi kemaslahatan bagi UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten dalam mengemban tugas-tugas keilmuan dan keislaman.
“Sedang apa yang kita rencanakan, mudah-mudahan Allah SWT memberikan jalan lapang bagi kita dalam merealisiasikan seluruh harapan tersebut dan senantiasa menganugerahkan bimbingan dan petunjuk-Nya kepada kita semua dalam memantapkan peran dan kontribusi UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten untuk mewujudkan kehidupan sosial dan spiritual bangsa Indonesia yang lebih baik, kini dan esok hari,” harapnya.